emerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat target investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk tahun 2024 sebesar Rp 35 triliun.
Target investasi tahun ini, seperti disampaikan Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu atau DPMPTSP Kaltara, Rahman Putrayani, mengalami kenaikan dibandingkan 2023.
Menurut Rahman, peningkatan target investasi ini, disampaikan oleh BKPM RI, berdasarkan rapat yang dilakukan pada Desember 2023 lalu.
“Target investasi 2024 sekitar Rp 35 triliun. Meningkat Rp 5 triliun lebih dari tahun sebelumnya. Pada 2023 lalu, target investasi kita Rp 29,98 triliun. Artinya ada kenaikan cukup signifikan,” kata Rahman Putrayani kepada wartawan.
Pemerintah Pusat, kata dia, sangat optimis, jika Pemprov Kaltara bisa merealisasikan target investasi.
Terlebih lagi, adanya Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), baik Mentarang, Kabupaten Malinau, maupun di Kecamatan Peso Kabupaten Bulungan.
Kedua mega proyek ini diharapkan menjadi magnet investor.
“Mereka masih optimis dengan mega proyek di Kaltara dan investasi yang akan tumbuh,” kata Rahman.
Untuk di wilayah Kalimantan, lanjut dia, Provinsi Kaltara merupakan yang tertinggi target investasinya.
Sehingga, tinggal bagaimana merealisasikan dan mendorong agar mencapai target.
Langkah untuk mencapai target, dengan mendorong investor untuk segera membuat laporan realisasi.
“Kita juga mendorong program hilirisasi bisa dilaksanakan di Kaltara. Itu juga untuk menarik investor masuk ke Kaltara,” ujarnya.
Untuk mendorong program dan investasi di sektor hilirisasi, imbuhnya, Pemprov Kaltara harus melihat potensi yang ada.
Berdasarkan data yang ada, sebut dia, komoditas unggulan seperti rumput laut, kepiting, udang, bandeng, sawit dan lainnya bisa memicu investasi hilirisasi.
Minimal, dapat produk setengah jadi.
Apalagi, ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Indonesia bersiap dan fokus untuk hilirisasi.
Untuk rumput laut, Kaltara punya produksi yang cukup besar yakni 600 ribu ton per tahun.
“Meski di Indonesia ada lima wilayah yang ditunjuk untuk modeling investasi hilirisasi sepert Bali, Wakatobi, NTB dan Sulawesi. Namun Kaltara juga didorong untuk menjadi modeling,” imbuhnya.
Untuk realisasi investasi Kaltara pada 2023, dikatakannya masih sementara direkap.
Sehingga belum dilaporkan.
Sebagai gambaran, hingga triwulan ketiga atau September 2023, sesuai data DPMPTSP Kaltara, realisasi investasi mencapai Rp 15 triliun lebih.
Penulis: Edy Nugroho
Editor: M Purnomo Susanto