Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan persiapan untuk operasi Tol Pekanbaru Dumai sepanjang 131,48 km dengan melakukan Uji Laik Fungsi (ULF) yang dilakukan pada seksi 2 Minas – Kandis Selatan hingga seksi 6 Duri Utara – Dumai.
Saat ini progres fisik tol ini telah mencapai 99,07% dan ditargetkan dapat beroperasi penuh dalam waktu dekat.
Kehadiran tol ini akan meningkatkan konektivitas antara Ibu Kota Provinsi riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik.
Dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
“Tol ini akan memperpendek jarak tempuh antara Pekanbaru – Dumai menjadi 131 kilometer di mana kalau melalui jalan nasional jaraknya 200 kilometer. Saya kira truk pengangkut bahan seperti sawit bisa pindah menggunakan jalan tol dengan pertimbangan hitungan waktu. Dengan tol ini, pengguna dapat menghitung waktu perjalanan bahan dari asal sampai ke pabrik,” ungkap Menteri Basuki.
Tol Pekanbaru – Dumai terdiri dari enam seksi yakni Seksi I Pekanbaru – Minas (9,5 km), Seksi II Minas – Petapahan (24,1 km), Seksi III Petapahan – Kandis Utara (16,9 km), Seksi IV Kandis Utara – Duri Selatan (26,25 km).
Duri Selatan – Duri Utara (29,4 km), dan Seksi VI Duri Utara – Dumai (25,44 km). Tol ini dilengkapi dengan 10 Tempat Peristirahatan dan Pelayanan (TIP), yang terdiri dari 5 TIP arah Kota Pekanbaru dan 5 TIP lainnya arah Kota Dumai.
Di samping itu, ruas tol ini memiliki empat terowongan perlintasan gajah sebagai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam. Terowongan gajah disiapkan dengan bentang 25 – 45 meter dan tinggi 5.1 meter serta tanaman hijau agar menyerupai habitat asli.
Terowongan ini dibangun karena pada Seksi IV Kandis Utara – Duri ruas tol melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil di mana keduanya merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi sekitar 50 ekor.
Tol Pekanbaru – Dumai dikerjakan mulai Juli 2017 dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya dengan anggaran Rp 16,21 triliun. Saat ini Seksi I Pekanbaru – Minas sepanjang 9,5 KM telah dibuka secara fungsional mulai bulan Mei 2020.
Tol Pekanbaru – Dumai merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera sepanjang 2.878 km terdiri dari koridor utama dan pendukung yang membentang dari Lampung hingga Aceh sebagai koridor utama beserta jalan pendukung (sirip).
Hingga kini jalan Tol Trans Sumatera sudah beroperasi sepanjang sepanjang 467,6 km. Ruas yang sudah operasional tersebut yakni Bakauheni – Terbanggi Besar 141 km, Terbanggi Besar – Pematang Panggang–Kayu Agung sepanjang 189 km, Palembang – Indralaya 22 km, Medan – Binjai 10,46 km, Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi 62,2 km dan Belawan – Medan – Tanjung Morawa 43 km.
Lalu, dengan akan rampungnya pekerjaan tol Bangkinang pangkalan Tanjung Alai Koto Riau. PT Wijaya Karya atau Wika sebagai kontraktor konstruksi tol Bangkinang Pangkalan Koto Kampar melaporkan bahwa pembangunan tol ini tersisa 16,76% lagi.
Sementara 83,24% telah selesai dikerjakan jika ini rampung maka jarak Bangkinang Riau dengan pangkalan yang ada di kabupaten 50 kota Sumbar benar-benar sudah sangat dekat.
Perkembangan pembangunan infrastruktur jalan tol Trans Sumatera yaitu ruas tol di provinsi Riau yang progresnya meningkat signifikan bahkan tersisa 15 km lagi akan menyentuh tanah Sumbar.
Pangkalan total panjangnya adalah 40 km. Sementara kini yang dikerjakan adalah sepanjang 24,7 km dari Bangkinang menuju Koto Kampar.
Jika ini tersambung maka waktu tempuh dari bangkinan Riau menuju Pangkalan Koto Kampar hanyalah 30 menit saja dengan asumsi kecepatan normal 80 km/jam.
Dan jika ini tersambung maka 15 km lagi tol ini akan menyentuh tanah Sumbar tepatnya di pangkalan kabupaten 50 kota Sumbar Kapan sisa 15 KM ini mulai dibangun belum ada informasi terbaru dari pihak pengembang.
Ada kabar dari jalan tol Pekanbaru Padang pada seksi Bangkinang pangkalan yang secara keseluruhan progresnya telah mencapai 83,24% begitu bunyi pengumuman pihak pengembang.
Adapun saat ini Wika juga melaporkan bahwa pihaknya terus berkonsentrasi pada tahap pengerasan dan selap jembatan Wika juga memastikan jika tol ini rampung.
Maka tol ini nantinya akan mempermudah mobil Itas meningkatkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Sumatera.
Terutama untuk dua provinsi yang dihubungkan yaitu Riau dan Sumbar Bangkinang Pangkalan Koto Kampar dari Riau menuju arah Sumbar memang menunjukkan progres yang sangat signifikan.
Bahkan kini jembatan layang yang menjadi bagian dari ruas tol ini terlihat telah membelah lembah-lembah Kampar provinsi Riau saat ini luas jalan tol sudah dikerjakan dari Bangkinang STA 40-64 + 700 di 13 Koto Kampar.
Pekerjaan dimulai dari ujung tahap 1 sesi Bangkinang pangkalan di STA 64 + 700 dimana dari STA 64 hingga memasuki STA 63 ruas tol ini berdiri jembatan layang dengan dengan kolom atau tiang yang menjulang tinggi kol Bangkinang pangkalan.
Tahap awal hingga Koto Kampar untuk pengadaan lahannya juga telah melebihi 90,72% Bangkinan Koto Kampar ini dilengkapi sejumlah fasilitas struktur seperti 13 box underpass 9 box pedestrian 7 bridge 4 overpass dan satu barir gate dan 2×2 jumlah lajur.
Dengan kecepatan rencana mencapai 80 km/jam pemerintah Riau pun terus mendukung tol ini segera rampung agar jalan tol Trans Sumatera bisa terkoneksi secara utuh di wilayah Riau.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danam Parikesit mengatakan dengan tersambungnya ruas tol Pekanbaru hingga Pangkalan diharapkan dapat menjadi tulang punggung proyek jalan tol Trans Sumatera JTTS yang menciptakan kawasan perekonomian baru di provinsi Riau.
Khususnya mendorong tumbuhnya industri perkebunan pertambangan dan industri turunannya di kabupaten Kampar serta mendongkrak kawasan pariwisata Candi Muara Takus
“Harapan kita kalau tol Bangkinang Pangkalan juga selesai dari 3 jam Pekanbaru menuju Muara Takus bisa kita pangkas menjadi 1-1,5 jam Saja ruas tol ini akan menjadi pengungkit baru perekonomian di provinsi Riau,” paparnya.
Sementara itu tol Pekanbaru Bangkinang sepanjang 40 km merupakan penugasan pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai badan usaha jalan tol dan PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya infrastruktur sebagai kontraktor pelaksana sejak 2021 dengan nilai investasi Rp4,8 triliun dari total panjang jalan utama 40 km sepanjang 30,9 KM on off Sungai Pinang SS Bangkinang diresmikan Presiden Jokowi.
Sisanya sepanjang 9,1 KM JC Pekanbaru on off Sungai Pinang telah terbangun 1,5 KM dengan target penyelesaian konstruksi 2023 ruas tol ini sudah dibuka bertarik pada tanggal 25 Desember Tahun 2022 guna mendukung lalu lintas libur mudik Natal dan Tahun Baru 2023.
Tercatat rata-rata harian lalu lintas kendaraan yang lewat mencapai 7.57 kendaraan perhari saat ini tengah dikerjakan ruas tol Bangkinang pangkalan tahap dari SS Bangkinang Tanjung halai sepanjang 24,7 KM untuk melanjutkan ruas tol Pekanbaru Bangkinang.
Penulis: Winsyah
Editor: Riezky Maulana