Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali menerima 350 warga dari beberapa kecamatan penyangga wilayah tersebut. Mereka direkrut untuk bekerja di pabrik sepatu milik PT Yih Quan Foot Wear.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie mengatakan, proses rekrutmen warga Batang dilakukan dengan berbagai tahapan seperti pelatihan, sertifikasi, hingga seleksi penempatan. Seluruh prosesnya melalui program Anjungan SIAPKerja KITB, dengan transparan dan bebas pungutan biaya.
Berdasarkan catatannya, kata Caswiyono, Anjungan SIAPKerja telah menempatkan 50 warga di sekitar KITB, sehingga secara keseluruhan sebanyak 400 warga Batang telah bekerja di KITB. “Kami mengundang anak-anak muda dan semua angkatan kerja Batang untuk mengikuti rekrutmen ini secara mudah dan gratis,” ujar Caswiyono.
Dengan pencapaian tersebut, kata Caswiyono, pihaknya berkomitmen untuk meneruskan program kerja melalui berbagai kegiatan lainnya. Itu sebabnya, Kementerian Ketenagakerjaan berencana menerapkan beasiswa pelatihan dan sertifikasi disesuaikan kebutuhan industri pada awal tahun 2024.
“Pelatihan dan sertifikasi akan terus kita selenggarakan hingga seluruh kebutuhan tenaga kerja di KITB terpenuhi,” ujar Caswiyono.
Selain PT Yih Quan Foot Wear yang akan merekrut 6.900 pekerja, kata Caswiyono, beberapa perusahaan lain mulai membuka kesempatan kerja. Perusahaan tersebut meliputi PT KCC Glass Indonesia, PT Rumah Keramik Indonesia, PT Aneka Gas Industri Tbk (Samator), PT Jayamas Medika Industri (Onemed), PT Unipack Plasindo, PT Interskala Medika, PT Tawada Healthcare Group Company.
Caswiyono menambahkan, secara keseluruhan perusahaan-perusahaan tersebut diproyeksikan menampung sebanyak 7.600 tenaga kerja. Itu sebabnya, peluang tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menempatkan warga Batang dan sekitarnya.
“Kuncinya adalah peningkatan kompetensi warga lokal untuk mengejar standar kompetensi yang dibutuhkan di KITB,” tuturnya.
Reporter: Rommy Yudhistira
Editor: Kristian Ginting
