
Setelah Konsulat Jenderal Australia, kini giliran sahabat Asia bertandang ke Wisma SIER. Delegasi dari China, tepatnya Kota Yulin, Provinsi Guangxi memperkenalkan industri pertanian mereka kepada para peserta rapat yang digelar, pada Rabu lalu (9/8/2023).
“Yulin adalah tempat yang penuh keindahan. Memiliki luasan mencapai 12.800 kilometer persegi, kota ini dihuni oleh lebih dari 7,4 juta jiwa dengan 2 juta diantaranya merupakan Tionghoa Perantauan,” jelas Sun, Ruijin, Deputy Secretary Of Yulin Municipal Party Committee.
Dalam pertemuan yang bertempat di Wisma SIER ini, turut hadir Qin, Xinchong (Deputy Secretary General Of Yulin Municipal Party Committee), Pang, Bangjin (County Magistrate Of Luchuan), Ni, Huikuan (Director Of Agriculture And Rural Affairs Bureau Of Yulin), Cheng, Yonghao (Deputy Secretary Of The Working Committee Of Guangxi Yuchai Industrial Park Of The Communist Party Of China), Mo, Ping (Chief Engineer Of Yulin Market Supervision Bureau), dan Yang, Fuyuan (Chairman Of Yulin Agricultural Investment Group Co Ltd).
“SIER sendiri berdiri pada 28 Februari 1974 di atas lahan seluas 245 hektar di daerah Rungkut, Surabaya sebagai salah satu kawasan industri tertua di Indonesia dan pertama di Jawa Timur. Kini SIER mengelola kawasan industri dengan total luasan hampir 1.000 hektare yang tersebar ditiga area, yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan untuk yang beroperasi saat ini,” ujar Lussi Erniawati, Direktur Operasi PT SIER.
Perwakilan dari SIER yang juga berpartisipasi dalam pertemuan hari ini antara lain Silvester Budi Agung (Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER), Jefri Ikhwan Ma’arif (Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT SIER), Yogi Widi Kurniawan (Kepala Divisi SIER) dan Yosa Putri Hapsari (Kepala Divisi Pemasaran PT SIER).
Qin, Xinchong menyampaikan rasa terima kasihnya sudah diterima dengan baik di PT SIER. Pihaknya berharap dengan adanya pertemuan ini, bisa tercipta kerja sama yang menguntungkan antar kedua belah pihak.
“Tentunya dengan tangan terbuka, SIER juga ingin menjalin kerja sama yang sinergis dengan Pemerintah China, khususnya Yulin. Ini merupakan langkah awal terciptanya kolaborasi antar dua negara yang nantinya bisa berkembang seiring dengan diskusi lebih lanjut, mengingat Yulin memiliki beragam kawasan industri dan kawasan logistik,” pungkas
Lussi.
Sun menambahkan, pihaknya memiliki keinginan untuk lebih memperdalam dan memperluas kerja sama dengan perdagangan dan pengolahan intensif rembah-rembah dan obat tradisional Tiongkok. Di samping itu juga, berharap bisa meningkatkan kerja sama industri pertanian.
“Kami menunggu kedatangan rekan-rekan dari SIER untuk mengunjungi dan melihat langsung keindahan Yulin,” ungkap Sun.
Lussi berharap bisa memiliki kesempatan untuk berdikusi lagi dengan rekan-rekan dari Yulin karena peluang kerja sama ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Belajar lebih banyak mengenai jaringan infrastruktur transportasi komprehensif dari Yulin dan bagaimana mereka mengelola industri rempah mereka bisa tetap eksis dan terus berkembang hingga saat ini.
Author: Helmi Supriyatno
Sumber: https://www.harianbhirawa.co.id/sambut-kedatangan-delegasi-china-sier-rencanakan-kerja-sama/