
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang, Wahyu Budi Santoso menyampaikan, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, dan Batang Industrial Park (BIP), mampu menjadi magnet bagi investor di dalam negeri maupun Penanam Modal Asing (PMA).
PMA yang berinvestasi di KIT Batang, di antanya KCC Glass dari Korea, dan PT Rumah Keramik Indonesia, Cosmos Ink (Korea Selatan).
“Realisasi investasi 2022 sampai dengan triwulan 3 sudah mencapai Rp 5,528 triliun dari target yang ditetapkan Rp 9 triliun. Sedangkan realisasi investasi tahun 2021 mencapai Rp 7,560 triliun,” kata dia, seperti dirilis batangkab.go.id.
Dia juga menyatakan, dua kawasan industri KIT Batang dan BIP, akan sangat berpengaruh pada pencapaian reaalisasi nilai investasi, yang akan diperoleh pada 2022, yang ditargetkan Rp 9 triliun.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Batang, Subiyanto mengatakan pemerintah menyiapkan dua kawasan industri, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.
Satu di Kecamatan Gringsing yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), memiliki luasan 4.300 hektare yang sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Joko Widodo.
Kedua, Batang Industrial Park (BIP), yang dikelola oleh swasta murni dan telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri, lokasinya berada di Kecamatan Tulis.
“Kalau kita sudah mendirikan kawasan industri, berarti industri-industri besar harus wajib (masuk) kawasan industri. Kemudian industri di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) adalah industri kecil dan menengah. Hal itu diatur dalam undang-undang terkait dengan kawasan industri,” kata dia, Rabu (21/12/2022).
“Kalau kawasan industri itu belum terisi semua oleh tenant, maka semua industri modal besar harus tetap di kawasan industri,” jelasnya.
Ia menyebutkan, kategori industri besar modal itu, nilai investasinya di atas Rp 10 miliar, kalau industri menengah Rp 5 miliar hingga Rp10 miliar, kalau industri kecil di bawah Rp 5 miliar.
“Meskipun perusahaan mainan mobil PT Wanho masuk dalam perusahaan dengan modal besar. Namun perusahaan tersebut berdiri sebelum ada kawasan industri. Sehingga perusahaan Wanho masuk di KIP, di wilayah Kecamatan Banyuputih. Begitu juga dengan PT Apparel, yang berdiri di Desa Ringingintung Kecamatan Tulis,” terangnya.
Author: Redaksi Halo Semarang
Sumber: https://halosemarang.id/realisasi-investasi-dua-kawasan-industri-di-batang-rp-5528-triliun