28 Januari 2025

Di tengah momentum Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, pasar properti di Jawa Tengah dinilai masih memiliki prospek cerah.

Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah, Winasis Murni Suwandito mengatakan, hal ini seiring dengan pertumbuhan industri di Jawa Tengah yang juga diprediksi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor properti secara umum.

“Tahun politik ini atau jelang Pemilu, mungkin ada kekhawatiran. Tapi kalau dilihat sekarang ini perekonomian cukup bagus bergerak. Saat pandemi Covid-19 saja, misalnya ada yang terpaksa menjual aset, itu juga ada pembelinya,” kata Winasis saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (9/10/2023).

“Jadi menghadapi tahun politik pasti ada orang yang berpikir dan pengusaha bisa melihat peluang,” kata Winasis.

Winasis menjelaskan, pasar properti di Jawa Tengah saat ini masih bagus.

Utamanya yakni lokasi-lokasi dekat dengan kawasan industri.

Menurut dia, ada sejumlah daerah yang memiliki peluang menjanjikan.

Sehingga hal ini pun menjadi sasaran agen properti untuk masif melakukan pemasaran.

“Tiap daerah beda-beda. Misalnya bagian Utara, banyak infrastruktur jalan tol. Itu sudah memicu penjualan properti di sekitar situ dan properti ini bisa jual-beli maupun sewa. Kemudian Jawa Tengah yang lokasinya agak Selatan seperti Bawen, itu ada industri.

Kemudian Salatiga itu sebagian industri dan sebagian lagi ke arah Kopeng itu orang cendrung ke arah villa atau pariwisata.

Pariwisata di daerah Selatan ini meningkat sampai Magelang.

Jadi semua ada perkembangan, tapi bisa berbeda tergantung dari kondisi lokasi,” jelas Winasis.

Sementara itu, Winasis menambahkan, kantor agen properti di Jawa Tengah Sendiri sejauh ini tidak banyak.

Sehingga kata dia, hal ini juga turut menjadi prospek bagi para agen properti untuk menggarap lebih banyak potensi.

“Kantor agen properti di Jawa Tengah kebanyakan masih terpusat di Semarang dan Solo, sehingga kota lain banyak yang prospek. Di tengah peluang ini, strategi kami menjangkau dengan menambah tim marketing dan meningkatkan kolaborasi antar kantor kami,” jelasnya.

Potensi pasar properti di Jawa Tengah sendiri seiring dengan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah.

Pada Semester I tahun 2023, tercatat kontribusi terbesar investasi di Jawa Tengah bersumber dari sektor properti.

Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari sebelumnya sempat menyebutkan bahwa perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menempati urutan tertinggi investasi Jawa Tengah pada Semester I 2023 dengan nilai sebesar Rp 3,35 triliun.

Kemudian disusul industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp 2,95 triliun; industri tekstil sebesar Rp 2,11 triliun; industri makanan sebesar Rp 2,04 triliun; dan listrik, gas dan air sebesar Rp 1,99 triliun.

“Kehadiran Kawasan Industri baru di Jawa Tengah yaitu KIT Batang, juga meningkatkan realisasi investasi. Dibuktikan dengan Semester I untuk realisasi investasi tertinggi di Kabupaten Batang dengan nilai 2,25 triliun rupiah,” jelas Sakina kepada Tribun Jateng, baru-baru ini.

Sakina menyebutkan, target investasi Jawa Tengah pada tahun 2023 sebesar Rp 65,7 triliun. Adapun sampai triwulan II tahun ini mencapai Rp 27,08 triliun.

Data ini berdasarkan laporan dari para pelaku usaha kepada BKPM RI melalui sistem yang telah terintegrasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dirilis setiap triwulan.

Menurut dia, realisasi investasi ini turut didukung banyaknya investor yang melakukan relokasi di Jawa Tengah.

Adapun disebutkan, relokasi berasal dari berbagai tempat seperti di wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Korea Selatan.

“Relokasi ke Jawa Tengah bersifat pengembangan usaha. Saat ini DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah hampir setiap minggu menerima kunjungan calon investor dari Korea Selatan, Taiwan, China, dan bahkan Vietnam yang akan melakukan investasi di Jawa Tengah pada sektor alas kaki, garment termasuk kendaraan listrik.

Mereka tertarik tidak hanya pada Kawasan Industri namun kemudahan transportasi dengan ketersediaan jalan tol yang melintas ke Jawa Tengah dari Jabar ke Jatim.

Ini tentunya menjadi pemantik perekonomian Jawa Tengah dengan penyerapan tenaga kerja dan  multiplier effect kegiatan ekonomi sampingan lainnya,” terang Sakina.

Penulis: Idayatul Rohmah

Editor: Raka F Pujangga

Sumber: https://jateng.tribunnews.com/2023/10/10/potensi-kawasan-industri-jawa-tengah-masih-jadi-incaran-broker-properti-ini-potensinya?page=all