
Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus menggarap 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Selain itu, pemerintah juga tengah menyesuaikan nomenklatur empat proyek lainnya agar masuk dalam daftar PSN.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam media gathering di Jakarta, Jum’at (23/12/2022) mengatakan, nilai anggaran 10 PSN tersebut diperkirakan mencapai ratusan triliun.
“Nilai dari PSN baru ini diperkirakan mencapai Rp 265 triliun,” kata Wahyu Utomo.
Berikut 10 PSN:
1. Pembangunan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi (Provinsi Jambi);
2. Kawasan Industri Tanjung Sauh (Provinsi Kepulauan Riau).
3. Kawasan Industri Indonesia Pomalaa Industry Park (Provinsi Sulawesi Tenggara);
4. Kawasan Industri Motui (Provinsi Sulawesi Tenggara);
5. Kawasan Industri Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara);
6. Kawasan Industri Pulau Ladi (Provinsi Kepulauan Riau).
7. Kawasan Industri Pupuk Fakfak (Provinsi Papua Barat);
8. Bendungan Karangnongko (Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur);
9. Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni (Provinsi Papua Barat);
10. Pengembangan Biofuel dari Metanol dan Etanol di Kabupaten Bojonegoro (Provinsi Jawa Timur).
Sementara, empat proyek yang disesuaikan nomenklaturnya dalam daftar PSN adalah:
1. Light Rail Transit (LRT) Jakarta International Stadium – Kelapa Gading dan Velodrome – Manggarai (Provinsi DKI Jakarta);
2. Kawasan Industri Teluk Bintuni dan Pengembangan Industri Methanol, Ammonia, dan Pemanfaatan Karbon dari hasil CCUS/CCS di Teluk Bintuni (Provinsi Papua Barat).
3. Program Ketenagalistrikan – Pembangunan PLTA Mentarang (Provinsi Kalimantan Utara);
4. Program Percepatan Pengembangan Wilayah – Pembangunan Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Negara (IKN) dan Infrastruktur Pendukung Ibu Kota Negara (Provinsi Kalimantan Timur).
Sesuai arahan Presiden Jokowi, program/proyek yang dapat dimasukkan dalam daftar PSN adalah program/proyek yang dapat diselesaikan paling lambat Semester I tahun 2024 (dapat dipastikan waktu penyelesaiannya), dan pembiayaan tidak menggunakan APBN serta dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Ini untuk menghindari agar tidak ada proyek mangkrak,” terang Wahyu
Wahyu menegaskan, PSN baru ini sudah memenuhi kriteria strategis karena memiliki peran strategis terhadap perekonomian regional dan nasional, kesejahteraan sosial, pertahanan, dan kedaulatan nasional.
Juga memiliki dampak positif atas produk domestik bruto (PDB), pengurangan pengangguran, sosial-ekonomi, dan lingkungan hidup serta memiliki keselarasan antar berbagai sektor infrastruktur atau saling mendukung dan distribusi atau sebaran proyek di seluruh wilayah Indonesia.
“Selain itu, tujuan penambahan proyek PSN ini difokuskan untuk menarik investasi swasta dan mendorong hilirisasi industri sebagai perwujudan arahan Presiden,” ujar Wahyu.
Editor: Guruh Budi Wibowo