PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menerima kunjungan kehormatan dari Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat. Kunjungan itu untuk memperkuat hubungan bisnis antara kedua negara.
Yang datang dari Konjen AS adalah Kepala Bagian Politik dan Ekonomi John McDaniel dan Political and Economic Assistant Kezia Saudale.
Dalam pertemuan itu, John dan Kezia mendapatkan informasi perkembangan bahwa SIER menjadi kawasan industri yang hijau dan berkelanjutan dari Direktur Utama (Dirut) PT SIER Didik Prasetiyono.
Dalam kesempatan itu, Didik sendiri didampingi seluruh jajaran direksi SIER yakni Direktur Pemasaran dan Pengembangan Silvester Budi Agung, Direktur Keuangan, Administrasi, dan Manajemen Risiko Rizka Syafittri Siregar, dan Direktur Operasi Lussi Erniawati.
Didik mengatakan, kunjungan Konjen AS ke SIER menandakan jika hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat baik. Kunjungan ini menyoroti pentingnya investasi berkelanjutan dalam konteks hubungan bisnis Indonesia dan Amerika Serikat.
Di hadapan Konjen AS, Didik menegaskan komitmen SIER dalam pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan, dengan berinvestasi dalam teknologi hijau, manajemen limbah dan energi terbarukan.
“Komitmen ini selaras dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur berbasis lingkungan,” kata Didik dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (29/9/2023).
Didik yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia ini mengatakan kunjungan Konjen AS ini juga menyoroti potensi kolaborasi di sektor sumber daya alam dan energi. Sebab Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sementara Amerika Serikat adalah salah satu konsumen terbesar minyak dan gas alam di dunia.
“Investasi berkelanjutan di sektor ini dapat menguntungkan bagi kedua negara, dan mempromosikan penggunaan yang lebih bijak dari sumber daya alam,” kata alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) ini.
Dengan adanya kunjungan dari Konjen AS, Didik berharap investasi di kawasan industri SIER semakin memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Amerika Serikat, sembari mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi semua pihak.
“Kemitraan yang berfokus pada keberlanjutan adalah kunci menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi kedua negara dan dunia,” ungkap Didik.
Usai mendapat paparan, John mengaku sangat terkesan dengan kawasan industri SIER yang terus berkembang pesat sejak pertama kali berdiri pada 1974 silam. Dari yang sebelumnya 245 hektare terus berkembang menjadi 1.000 hektare di daerah Surabaya, Sidoarjo, dan Kabupaten Pasuruan. Dan ke depan akan meluaskan ekspansinya ke Ngawi.
“Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat penting dan kerjasamanya semakin erat. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan Amerika yang ingin memperluas operasi bisnisnya,” kata John.
Dia juga menekankan pentingnya konsep ‘triple bottom line’ dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Ini mengacu pada pengambilan keputusan bisnis yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Perusahaan yang berinvestasi di kawasan industri seperti ke SIER, harus berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, lingkungan dan profitabilitas jangka panjang,” ungkap John.
Sementara itu, usai pertemuan di Wisma SIER, John dan Kezia diajak berkeliling melihat hijaunya lingkungan kawasan industri SIER. John dan Kezia juga diajak melihat proses pengolahan air limbah cair terpadu SIER.
Author: Deny Prastyo