30 Januari 2025

Soft opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN), di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Sabtu (2/7/2002). (Foto : bnpt.go.id)

Setelah sukses menggelar soft launching Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen Jawa Timur dan Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar soft opening KTN, di lahan seluas 10 hektare di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Sabtu (2/7/2002).

Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MH menjelaskan KTN di Garut merupakan bentuk kehadiran negara dalam proses deradikalisasi berbasiskan kesejahteraan, dengan konsep pentahelix yang melibatkan banyak pihak. Keterlibatan banyak pihak dalam program KTN adalah simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama.

“Di dalam KTN ini melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh Negara. Negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan,” kata dia, seperti dirilis bnpt.go.id.

Boy Rafli juga mengatakan pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul, sehingga program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikalisme terorisme.

Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra derad atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka  dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum.

“Dengan KTN ini diharapkan proses reintergrasi mitra derad dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga mereka diterima baik oleh masyarakat umum,” katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mewakili Pemda Kabupaten Garut, mengungkapkan perasaan bangga terdapat KTN di wilayah Garut. Menurutnya hal ini menandakan bahwa Pemda dan Masyarakat Garut sepakat menolak seluruh bentuk ideologi kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami bisa berbangga dengan hadirnya KTN di Desa Harumansari Garut ini. Kami tidak ingin ada terorisme di Indonesia,” jelasnya.

Yoki Candra, salah satu dari enam mitra deradikalisasi yang hadir dalam kegiatan soft opening ini, menyatakan memiliki harapan besar kepada KTN Garut sebagai sarana reintergrasi sosial.

Ia mengakui tidak mudah untuk menjadi seorang mitra derad dengan stigma masyarakat. Dengan hadirnya KTN dirinya dapat berkontribusi untuk membangun kemandirian ekonomi dan berbaur dengan masyarakat sekitar.

“KTN ini terobosan paling bagus karena kami bisa menjalin sinergi kami yang mantan napiter ini dengan masyarakat,” kata salah seorang mitra derad, Yoki Candra.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPT  juga meninjau dan meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI dan Posko KTN Garut serta secara simbolis melakukan penanaman bibit buah alpukat bersama dengan Komandan Kopasgat TNI AU, Wakil Bupati Garut, Ketua FKPT Jabar, Dr Drs H Iip Hidayat MPd, perwakilan Bank Mandiri, PT Alba Baja Banten, dan PT Eigerindo Multi Produk Industri.

Nantinya lahan yang berada di Desa Harumansari akan dimanfaatkan sebagai area budi daya lebah madu, jagung, gula aren, alpukat dan juga sebagai objek pariwisata.

Selain dari kementerian dan lembaga yang tergabung dalam program sinergisitas antar K/L dalam penanggulangan terorisme,  terdapat Pihak BUMN dan Swasta yang terlibat membantu terlaksananya kegiatan ini diantaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Alba Baja Banten, PT Eigerindo Multi Produk Industri, dan PT Hardcorindo. (HS-08)

Sumber: https://halosemarang.id/kepala-bnpt-sebut-ktn-garut-bukti-negara-hadir-lawan-radikalisme-terorisme