Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, investor mampu mengembangkan kawasan Rempang Eco City.
“Investasi ini Xinyi Grup US$ 11,6 miliar. Ingat ya, Xinyi Grup, bukan Xinyi sendiri,” ujar Bahlil dalam konferensi pers, Senin (25/9).
Bahlil menyebut, akan ada kawasan industri yang terintegrasi. Di antaranya pabrik pemrosesan pasir silika, industri kaca panel surya, industri kaca float, industri pemrosesan kristal, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Bahlil menambahkan, pengembangan kawasan Rempang berbicara ekosistem green energy ke depannya. Misalnya terkait solar panel yang dibutuhkan negara-negara lain. Selain itu, juga terkait hilirisasi pasir silika dan pasir kuarsa yang akan diekspor.
“80% dari industrinya itu ekspor. Made in Indonesia. Apa tidak bangga kita kalau hasil produksi kita suplai ke negara lain,” ucap Bahlil.
Bahlil mengatakan, pengembangan industri ini akan mencontoh upaya pemerintah dalam hilirisasi nikel. Dia menceritakan, nilai ekspor nikel yang awalnya US$ 3,3 miliar menjadi US$ 33 miliar.
Selain itu, Bahlil mengklaim, multiplier effect dari investasi di antaranya lapangan pekerjaan, pendapatan negara, dan neraca perdagangan.
“Dan kalau ditanya seberapa dalam pekerjaan saya dalam konteks berkomunikasi dengan mereka, intens dan menunggu kalau ini sudah selesai InsyaAllah kita doakan dalam waktu yang panjang kita akan langsung melakukan action,” pungkas Bahlil.
Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Editor: Noverius Laoli
Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/bahlil-sebut-investor-siap-lakukan-pengembangan-rempang-eco-city