Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak Duta Besar Amerika Serikat dan Kanada untuk Indonesia berkunjung ke Kota Batam, Jumat, 4 November 2022. Kunjungan ini dalam rangka melihat peluang investasi di Kota Batam.
Di Batam, Airlangga bersama kedua Dubes tersebut mengunjugi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic, KEK Nongsa Digital Park, dan pabrik perakitan ponsel cerdas PT Sat Nusapersada. “Menjelang G20 di Bali, Duta Besar AS dan Duta Besar Kanada sengaja kami bawa untuk melihat fasilitas di Batam,” kata Airlangga dalam konferensi pers di KEK Nongsa Digital Park.
Airlangga menyatakan, pemerintah Indonesia mendorong negara Amerika Serikat dan Kanada menanamkan investasi di Kota Batam, misalnya kerja sama di bidang perawatan mesin pesawat. “Kerja sama bisa dengan Batam Aero Technic,” ujar Airlangga.
Batam Aero Technic setidaknya saat ini memiliki lima hanggar yang mampu menampung 19 pesawat. Perusahaan ini juga berencana membangun hanggar tambahan dengan kapasitas 24 pesawat.
Selain bisnis perawatan pesawat, kata Airlangga, Batam juga memiliki potensi industri digital dengan adanya KEK Nongsa. Di kawasan KEK ini terdapat pusat data milik perusahaan Singapura, Data Centre First, yang berkapasitas 30 megawatt. Selain itu, terdapat juga pusat data milik perusahaan China, GDS Holdings Ltd, yang berkapasitas 28 Megawatt.
“Pemerintah terus mendorong KEK Nongsa menarik lebih banyak investasi asing terutama di bidang digital,” kata Airlangga.
Ia juga mengatakan, di Kota Batam sudah tersedia listrik yang mencukupi untuk mendukung kebutuhan energi pusat data. “Ke depan juga akan disiapkan sumber energi terbarukan.”
Lebih jauh, Airlangga menyatakan, pemerintah akan terus mengakselerasi pengembangan KEK untuk meningkatkan resiliensi perekonomian nasional. Batam, misalnya, sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) lebih berpotensi menarik investor karena menyediakan animasi dan studio alam di Kawasan Nongsa Digital Park.
Studio animasi, Infinite Studios di KEK Nongsa Digital Park merupakan salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Airlangga bersama rombongan. Studio terbesar di Asia Tenggara itu terbagi menjadi studio film dan studio animasi. Ia berharap Infinite Studios dapat berperan besar dalam pengembangan industri film baik di Indonesia dan mancanegara, sehingga akan semakin banyak investor yang tertarik.
Pemerintah juga telah mengantongi komitmen tambahan dari International Business Machines Corporation (IBM) di bidang pendidikan, khususnya untuk pengembangan Kampus Merdeka. Ia berharap pada Maret 2023, sudah mulai perekrutan peserta didik untuk Hybrid Cloud Academy dan Artificial Intelligence.
Selain itu, ia mengungkapkan terdapat juga komitmen beberapa pihak untuk berinvestasi di bidang pengembangan data center. Dengan berbagai potensi yang dimiliki KEK Nongsa Digital Park, kata Airlangga, pemerintah akan terus mendorong KEK agar bisa menarik lebih banyak investor, terutama terkait dengan sektor digital.
Airlangga menuturkan Badan Pengusahaan (BP) Batam beserta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan turut mendorong KEK Nongsa Digital Park untuk menjadi salah satu jembatan Indonesia menuju konektivitas digital.
“Ini menjadi sangat penting. Talenta ada, lokasi ada, climate ada, pengalaman ada, tentu tinggal kita dorong investasi. Untuk itu menjelang KTT G20 nanti di Bali, Dubes AS dan Kanada akan hadir melihat fasilitas yang ada,” kata Airlangga.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim, menyatakan kerja sama AS dan Indonesia sangat diperlukan agar bisa lebih berkontribusi bagi pemulihan ekonomi global. “Kami antusias melihat potensi penanaman investasi di Batam,” katanya.
Y Kim juga menyebutkan beberapa perusahaan sudah sejak lama menanamkan investasi di Batam, salah satunya PT Mc Dermott. Perusahaan produksi instalasi tambang minyak dan gas ini telah menyerap 10.000 pekerja.
Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Nadia Burger mengatakan, kerja sama Kanada dengan Indonesia sudah erat sejak lama dalam banyak bidang. “Tahun ini juga menandai 70 tahun hubungan diplomatik Kanada dan Indonesia,” kata Nadia.
Reporter: Yogi Eka Sahputra
Editor: Rr. Ariyani Yakti Widyastuti