Penyerapan lahan di kawasan industri dinilai masih menjanjikan. Permintaan yang muncul tak semata dari sektor otomotif, namun juga berasal dari kalangan industri pusat data.
“Potensi penjualan untuk mengungguli tahun sebelumnya masih ada, didukung oleh beberapa faktor seperti pandangan terhadap ekonomi yang lebih optimistis. Lalu, kondisi Indonesia yang mengalami transisi dari pandemi ke endemi Covid-19,” ujar Ferry Salanto, head of research Colliers Indonesia dalam riset yang diperoleh Investor Daily, Senin (7/8/2023).
Faktor lain yang mendorong bergulirnya investasi di Kawasan industri juga dipicu oleh pembangunan infrastruktur transportasi yang meningkatkan aksesibilitas.
Estimasi Colliers Indonesia itu tak terlepas dari torehan pada kuartal pertama dan kedua 2023 yang memberi tanda-tanda kegairahan berinvestasi di kawasan industri.
Pada kuartal kedua 2023, kata Ferry, total penjualan lahan industri sedikit menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Terdapat hanya empat kawasan industri yang melaporkan penjualan cukup signifikan, sedangkan dua sisanya hanya transaksi sewa dan penjualan bangunan industri serta lahan dengan luasan yang kecil.
Pada triwulan 1/2023, total luas lahan yang ditransaksikan adalah 37,3 hektare (ha), sedangkan triwulan II/2023 selua 36,2 ha. Namun, total luas lahan yang ditransaksikan pada enam bulan pertama 2023 hanya 63% dari total area yang ditransaksikan pada periode yang sama 2022.
“Meskipun demikian, potensi penjualan untuk mengungguli tahun sebelumnya masih ada, didukung oleh beberapa faktor seperti ekonomi yang lebih optimistis dan transisi Indonesia ke endemic dari semula pandemi Covid-19,” ujar Ferry.
Dia menerangkan, di kawasan industri tertentu muncul isyarat minat beberapa perusahaan untuk membeli tanah. Selama beberapa tahun, GIIC telah menunjukkan konsistensi yang luar biasa dalam penjualan lahan yang substansial. Kinerja penjualan dari kawasan industri di wilayah Jabodetabek terus-menerus mengandalkan kontribusi dari GIIC.
“Kuartal saat ini, penjualan GIIC mencapai 45% dari total penjualan seluruh area. Dalam triwulan ini, GIIC mencatat total penjualan tanah sebesar 16,4 hektare, terdiri atats sebidang tanah seluas 6,7 hektare yang dijual ke pusat data, dan tiga plot mulai dari 4,7 hektare hingga 3,0 hektare ke perusahaan yang terkait industri otomotif,” papar Ferry.
Dia menerangkan, selama beberapa tahun terakhir, perusahaan pusat data secara konsisten tertarik sebagai penyewa, dengan total penyerapan lahan seluas kurang lebih 83 ha selama periode 2020 hingga 2022.
“Pada semester pertama tahun ini, GIIC menjual 18,5 hektare lahan kavling ke perusahaan pusat data perusahaan. Sedangkan Jababeka Estate tercatat menjual 13 hektare. Catatan kami menunjukkan bahwa penjualan kuartal itu menjadi yang paling substansial sejak penjualan 15 hektare pada kuartal I/2014,” ujarnya.
Menurut Ferry, selama ini kuartal kedua 2023, Jababeka berhasil bertransaksi tanah dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri seperti Cina, Malaysia, dan Taiwan. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di berbagai industri seperti bahan pipa manufaktur, plastik, elektronik, dan berbagai lainnya sektor.
Sementara itu, PT Puradelta Lestari Tbk mengaku bahwa sepanjang enam bulan pertama 2023 mengantongi pendapatan sebesar Rp969 miliar. Dari total pendapatan usaha tersebut, industri masih menjadi segmen utama yang menyumbang sebesar Rp736 miliar atau sekitar 76% dari total pendapatan usaha, disusul oleh segmen hunian sebesar Rp176 miliar atau 18,14% dari total pendapatan usaha.
Segmen komersial menyumbang sebesar Rp44 miliar atau 4,50% dari total pendapatan usaha. Sedangkan segmen sewa dan segmen hotel, masing-masing menyumbang sebesar 0,73% dan 0,63% dari total pendapatan usaha.
“Pada paruh pertama tahun 2023 ini, sektor utama yang berkontribusi terhadap penjualan lahan industri yang kami catatkan sebagai pendapatan, adalah sektor data center, sektor peralatan rumah tangga dan sektor automotive/autorelated,” ujar Tondy Suwanto, direktur dan sekretaris perusahaan Puradelta Lestari dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.
Transaksi Lain
Colliers Indonesia menyebutkan bahwa Artha Industrial Hill (AIH) menjual lahan seluas 4 ha pada kuartal kedua 2023 yang berasal dari dua transaksi. Pertama, melibatkan perusahaan tekstil berteknologi tinggi seluas 2 ha dan satu lagi dari perusahaan pewarna yang beroperasi dalam industri tekstil.
“Dengan rekam jejak kinerja penjualan yang stabil dalam beberapa periode terakhir, AIH melihat peluang untuk mengkalibrasi harga jual tanah guna menyelaraskan lebih dekat dengan harga pasar di daerah Karawang,” jelas Ferry.
Transaksi lainnya, jelas dia, di Serang, penjualan tercatat hanya seluas 2,5 ha, yakni berasal dari KIEC. Pembelinya adalah perusahaan yang berafiliasi dengan industry baja. Lalu, Cikande Modern, yang memiliki kontribusi signifikan terhadap penjualan di wilayah Serang selama tiga tahun terakhir, tidak mencatat penjualan substansial pada kuartal ini.
Ferry menerangkan, sebuah transaksi kecil diamati di Kota Bukit Indah (Besland Pertiwi). Sebagai kawasan industri terutama fokus pada penyewaan tanah dan bangunan industri, KBI Besland Pertiwi diperluas hingga 2.300 m2 berurusan dengan dua perusahaan lokal dan Eropa bergerak di industri plastik dan furniture.
Sementara itu, Farazia Basarah, head of Logistics and Industrial JLL Indonesia mengatakan, terdapat banyak pasokan baru yang mayoritas beroperasi di Cikarang. Hal ini membuat tingkat hunian pergudangan modern di Jabodetabek terpantau turun dari triwulan sebelumnya, namun masih cukup sehat di tingkat 88%.
“Pada triwulan kedua 2023 tingkat permintaan juga tetap positif didominasi oleh penyedia jasa logistik dan beberapa sektor lainnya seperti automotif dan ritel,” kata dia dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.
Bahkan, jelas dia, beberapa ruang kosong yang ditinggalkan oleh penyewa e-commerce terpantau terisi kembali oleh penyewa baru, terutama di daerah Marunda.
“Terdapat tiga proyek yang masih dalam proses kontruksi dan direncanakan akan mulai beroperasi akhir tahun 2023, di antaranya termasuk pemain-pemain domestik dan internasional yang baru memasuki pasar Jabodetabek, akan tetapi sebagian besar proyek baru tersebut sudah memiliki pre-committed tenant,” tutur Farazia.
Penulis: Edo Rusyanto
Editor: Edo Rusyanto
Sumber: https://investor.id/business/337503/penyerapan-lahan-kawasan-industri-masih-menjanjikan
